Label

Jumat, 28 Juli 2017

Perumpamaan Dunia Bagaikan Air


“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS Al-Kahfi : 45]
 Bagi kebanyakan orang, dunia memang tempat yang sangat mengasyikkan. Semua yang ada di dalamnya begitu menggiurkan. Baik berupa harta, tahta, maupun para wanita yang cantik jelita. Tapi, jika kita hanya memperhatikan keindahan dunia, maka diri kita akan terlena. Apa maksudnya?
Dunia ini hanyalah sementara. Kita hidup di muka bumi bagaimana orang yang sedang berkelana. Lalu, kemana tujuan utama kita? Ialah akhirat, tempat yang paling kekal nan abadi. Jadi, berhati-hatilah terhadap godaan dunia. Sebab, perhiasan dunia hanya tipuan belaka, yang hanya akan melengahkan kita dari mengingat Allah SWT.

Ibnu Mas'ud RA berkata, “Barangsiapa menginginkan akhirat maka ia akan mengorbankan dunianya. Barangsiapa menginginkan dunia, ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana untuk akhirat nan abadi,” (Siyar A'lam An-Nubala', I: 496).
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 45 diatas bahwa Allah memerintahkan kepada para Rasul, untuk membuat perumpamaan bagi manusia -terutama mereka yang sombong- tentang sifat dunia yang telah menipu mereka, bagaimana keindahannya dan cepat musnahnya. ia ibarat air yang diturunkan Allah dari langit, lalu dengan air itu tumbuhlah berbagai tumbuhan dengan izin Allah, lantas ia pun menghijau dan tak lama sesudah itu ia berubah menjadi tumbuhan kering pecah-pecah yang ditiup angin dari segala arah.

Imam Al-Qurtubi menjelaskan kenapa Allah menyerupakan dunia dengan air, setidaknya ada empat perkara yang menyebabkan dunia diserupakan dengan air.
1. Kerena air tidak setia pada satu tempat 
Seperti halnya harta, tahta, wanita dll yang merupakan kenikmatan dunia tidak akan pernah kita miliki selamanya, walaupun kita menggenggam dunia bahkan sampai kita gigitpun dunia itu pasti tetap akan terlepas, dunia tidak akan terus bersama kita, dunia pasti akan meninggalkan kita. Maka dari itu jangan pernah kita setia kepada dunia karena dunia tidak akan setia kepada kita, karena penipu yang paling ulung itu adalah dunia. Seperti contoh ketika kita memiliki harta yang banyak, jabatan yang tinggi, dan istri yang cantik, disaat kita menemui sakaratul maut kita tidak akan sanggup membawa mereka, yang kita bawa hanyalah amal sholeh kita, maka jangan tertipu dengan dunia yang fana ini.

2. Karena air cepat menguap
Kenapa cepat menguap?, misalnya air hujan turun kemudian air itu tergenang di sebuah danau kemudian menguap, menjadi awan dan menjadi rintik hujan kembali. Begitulah dunia, bagaimanapun dunia cepat sekali tidak berharga, dunia akan menjadi tidak ternilai dimata kita jika kita berhadapan dengan kematian, kita lebih memikirkan kematian yang lebih penting itu dibandingkan dunia kita. Atau saat kita sedang sakit keras, kita pasti tidak pernah peduli dengan harta, jabatan yang kita miliki, kita lebih memikirkan bagaimana nasib kita di akhirat atau bagaimana caranya agar bisa sembuh bahkan sampai kita rela mengorbankan harta yang kita miliki. Begitulah dunia, maka jangan tertipu dengan nilai-nilai dunia.

3. Karena air kalau berlebihan akan merusak
Air jika diminum cukup akan terasa enak, tapi jika kita minum kebanyakan maka kita kan merasakan pusing. Seperti itulah dunia jika kita mencari harta sesuai kebutuhan maka kita akan nyaman dan aman dalam menjalani hidup, begitu juga sebaliknya, jika kita mencari dunia melebihi takaran kebutuhan sehari-hari, kita akan bingung bagaimana menggunakannya, bahkan akan menjadi mubadzir jika kita gunakan dijalan yang sesat. Dapat pula melalaikan kita dari ibadah kepada Allah. Maka miliki harta sesuai kebutuhan jangan sampai kita tamak terhadap dunia karena akan menyebabkan banyak kemudharatan di dalam diri kita.

4. Karena air membuat basah
Jika kita bermain-main dengan air pasti kita akan basah, entah itu basah keseluruhan atau sebagian, begitu pula dengan dunia jika kita bermain-main dengan dunia, kita akan basah dengan dunia, apalagi kalau keasyikan maka kita akan menjadi orang yang lalai karena dunia, entah itu lalai terhadap Allah atau orang lain. Seperti halnya memakai pakaian mewah akan tetapi orang lain yang melepasnya, ketika kita mengendarai kendaraan yang mahal tetap orang lain yang merampasnya. Begitulah dunia, tidak akan terus melekat dengan kita untuk selamanya. Maka dari itu mari kita kurangi bermain-main dengan dunia.

Selayaknya kita behati-hatilah dengan dunia, sebab akan ada masanya seluruh dunia ini akan hancur, atau bahkan diri kita yang lebih dahulu meninggalkan dunia. Oleh sebab itu, jika kita menginginkan kebahagiaan di akhirat kelak, maka kita harus merelakan dunia.
Merelakan dunia, bukan berarti kita tidak melakukan apapun yang berurusan dengan dunia. Sebab, walau bagaimana pun dunia adalah tempat yang kita lalui untuk menggapai akhirat. Untuk itu, berbuatlah sewajarnya di dunia. Kita tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namun mengikuti aturan-aturan yang Allah SWT dan Rasul-Nya tetapkan. Dan jangan pernah tertipu dengan dunia, karena dunia adalah penipu ulung. Semoga kita termasuk orang-orang yang selamat dari goadaan dunia yang fana ini.


Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maalikul Mulk (Maha Memiliki Kerajaan)

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut keraj...