“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan
dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur
karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi
kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” [QS Al-Kahfi : 45]
Bagi kebanyakan orang, dunia memang tempat yang sangat
mengasyikkan. Semua yang ada di dalamnya begitu menggiurkan. Baik berupa harta,
tahta, maupun para wanita yang cantik jelita. Tapi, jika kita hanya
memperhatikan keindahan dunia, maka diri kita akan terlena. Apa maksudnya?
Dunia ini hanyalah sementara. Kita hidup di muka bumi
bagaimana orang yang sedang berkelana. Lalu, kemana tujuan utama kita? Ialah
akhirat, tempat yang paling kekal nan abadi. Jadi, berhati-hatilah terhadap
godaan dunia. Sebab, perhiasan dunia hanya tipuan belaka, yang hanya akan
melengahkan kita dari mengingat Allah SWT.
Ibnu Mas'ud RA berkata, “Barangsiapa menginginkan akhirat
maka ia akan mengorbankan dunianya. Barangsiapa menginginkan dunia, ia akan
mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana untuk akhirat nan
abadi,” (Siyar A'lam An-Nubala', I: 496).
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 45 diatas
bahwa Allah memerintahkan kepada para Rasul, untuk membuat perumpamaan bagi
manusia -terutama mereka yang sombong- tentang sifat dunia yang telah menipu
mereka, bagaimana keindahannya dan cepat musnahnya. ia ibarat air yang
diturunkan Allah dari langit, lalu dengan air itu tumbuhlah berbagai tumbuhan
dengan izin Allah, lantas ia pun menghijau dan tak lama sesudah itu ia berubah
menjadi tumbuhan kering pecah-pecah yang ditiup angin dari segala arah.
Imam Al-Qurtubi menjelaskan kenapa Allah menyerupakan dunia
dengan air, setidaknya ada empat perkara yang menyebabkan dunia diserupakan
dengan air.
1. Kerena air tidak setia pada satu tempat
Seperti halnya
harta, tahta, wanita dll yang merupakan kenikmatan dunia tidak akan pernah kita
miliki selamanya, walaupun kita menggenggam dunia bahkan sampai kita gigitpun
dunia itu pasti tetap akan terlepas, dunia tidak akan terus bersama kita, dunia
pasti akan meninggalkan kita. Maka dari itu jangan pernah kita setia kepada
dunia karena dunia tidak akan setia kepada kita, karena penipu yang paling
ulung itu adalah dunia. Seperti contoh ketika kita memiliki harta yang banyak,
jabatan yang tinggi, dan istri yang cantik, disaat kita menemui sakaratul maut
kita tidak akan sanggup membawa mereka, yang kita bawa hanyalah amal sholeh
kita, maka jangan tertipu dengan dunia yang fana ini.
2. Karena air cepat menguap
Kenapa cepat menguap?, misalnya air hujan turun kemudian air
itu tergenang di sebuah danau kemudian menguap, menjadi awan dan menjadi rintik
hujan kembali. Begitulah dunia, bagaimanapun dunia cepat sekali tidak berharga,
dunia akan menjadi tidak ternilai dimata kita jika kita berhadapan dengan
kematian, kita lebih memikirkan kematian yang lebih penting itu dibandingkan
dunia kita. Atau saat kita sedang sakit keras, kita pasti tidak pernah peduli
dengan harta, jabatan yang kita miliki, kita lebih memikirkan bagaimana nasib
kita di akhirat atau bagaimana caranya agar bisa sembuh bahkan sampai kita rela
mengorbankan harta yang kita miliki. Begitulah dunia, maka jangan tertipu
dengan nilai-nilai dunia.
3. Karena air kalau berlebihan akan merusak
Air jika diminum cukup akan terasa enak, tapi jika kita
minum kebanyakan maka kita kan merasakan pusing. Seperti itulah dunia jika kita
mencari harta sesuai kebutuhan maka kita akan nyaman dan aman dalam menjalani
hidup, begitu juga sebaliknya, jika kita mencari dunia melebihi takaran
kebutuhan sehari-hari, kita akan bingung bagaimana menggunakannya, bahkan akan
menjadi mubadzir jika kita gunakan dijalan yang sesat. Dapat pula melalaikan
kita dari ibadah kepada Allah. Maka miliki harta sesuai kebutuhan jangan sampai
kita tamak terhadap dunia karena akan menyebabkan banyak kemudharatan di dalam
diri kita.
4. Karena air membuat basah
Jika kita bermain-main dengan air pasti kita akan basah,
entah itu basah keseluruhan atau sebagian, begitu pula dengan dunia jika kita
bermain-main dengan dunia, kita akan basah dengan dunia, apalagi kalau
keasyikan maka kita akan menjadi orang yang lalai karena dunia, entah itu lalai
terhadap Allah atau orang lain. Seperti halnya memakai pakaian mewah akan
tetapi orang lain yang melepasnya, ketika kita mengendarai kendaraan yang mahal
tetap orang lain yang merampasnya. Begitulah dunia, tidak akan terus melekat
dengan kita untuk selamanya. Maka dari itu mari kita kurangi bermain-main
dengan dunia.
Selayaknya kita behati-hatilah dengan dunia, sebab akan ada
masanya seluruh dunia ini akan hancur, atau bahkan diri kita yang lebih dahulu
meninggalkan dunia. Oleh sebab itu, jika kita menginginkan kebahagiaan di
akhirat kelak, maka kita harus merelakan dunia.
Merelakan dunia, bukan berarti kita tidak melakukan apapun
yang berurusan dengan dunia. Sebab, walau bagaimana pun dunia adalah tempat
yang kita lalui untuk menggapai akhirat. Untuk itu, berbuatlah sewajarnya di
dunia. Kita tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namun mengikuti
aturan-aturan yang Allah SWT dan Rasul-Nya tetapkan. Dan jangan pernah tertipu
dengan dunia, karena dunia adalah penipu ulung. Semoga kita termasuk
orang-orang yang selamat dari goadaan dunia yang fana ini.
Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar