Menjadi umat Muslim sesungguhnya amat beruntung dan merupakan karunia terbesar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lewat Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, Allah telah memberikan panduan lengkap bagi hidup manusia.
Dari hal besar sampai sesuatu yang kecil, seperti buang air kecil, ada tuntunan adabnya dalam Islam. Tak terkecuali dalam urusan menanamkan akhlaq yang baik pada anak. Berikut ini beberapa contoh tuntunan mendidik anak berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah yang bisa dijadikan panduan bagi orangtua.
1. Mengajarkan berbakti kepada orangtua
wasiat dalam al-Qur'an yang terkait dengan perintah berbakti kepada orangtua, diantaranya sebagai berikut :
Dari hal besar sampai sesuatu yang kecil, seperti buang air kecil, ada tuntunan adabnya dalam Islam. Tak terkecuali dalam urusan menanamkan akhlaq yang baik pada anak. Berikut ini beberapa contoh tuntunan mendidik anak berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah yang bisa dijadikan panduan bagi orangtua.
1. Mengajarkan berbakti kepada orangtua
wasiat dalam al-Qur'an yang terkait dengan perintah berbakti kepada orangtua, diantaranya sebagai berikut :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil"(al-Israa' : 23-24).
Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan pada hadits beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi bersabda, "Jagalah kehormatan istri orang lain, niscaya istri kalian terjaga kehormatannya. Berbaktilah kepada orangtua kalian, niscaya anak-anak kalian berbakti kepada kalian. Barang siapa yang didatangi oleh saudaranya untuk meminta maaf, hendaknya diterima, baik dia benar maupun salah. apabila tidak melakukannya, niscaya tidak akan mendatangiku di danauku." (HR Al-Hakim)
Mengharapkan anak berbakti kepada orangtua harus diawali dari diri sendiri bagaiman kita berbakti kepada orangtua kita. jika kita paham mengapa seorang anak durhaka kepada orangtuanya di usia anak-anak, padahal pada mas itu masih berada pada kendali orangtua sepenuhnya. Maka jalan terbaik kita untuk membenahi perilakunya secara sempurna adalah dengan terlebih dahulu memperbaiki perilaku kita dan menjauhkan diri dari sikap durhaka.
2. Memotivasi cinta ilmu
Masa anak-anak adalah masa belajar. pada masa ini adalah masa paling subur untuk pembentukan ilmu dan pemikiran. hal ini sepatutnya mendorong orangtua untuk menganjurkan anak-anak mereka menuntut ilmu dan mencintai para ulama.
Dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu, "Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah). Kewajiban ini untuk orang dewasa maupun anak-anak, lelaki atau perempuan. Menuntut ilmu bisa menjadi sebuah media bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb-nya.
Dari Abu Darda Radhiallahu 'anhu, " Pemisalan orang yang menuntut ilmu di masa kecilnya, seperti pahatan di atas batu dan pemisalan orang yang menuntut ilmu di masa tuanya, seperti orang yang menulis di atas air." (HR. Ath Thabrani)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radhiallahu 'anhu "Barang siapa yang belajar Al-Qur'an di masa mudanya, niscaya Al-Qur'an di akan bercampur dengan daging dan darahnya. Dan barangsiapa yang belajar al-Qur'an di masa tuanya dengan tingkat kesulitan yang tinggi namun dia tidak meninggalkannya, maka dia mendapatkan pahala dua kali."
Para shahabat sangat sadat bahwa aktivitas anak-anak dalam belajar memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam perkembangan pengetahuannya, menjadikannya lebih hafal dan tertancap kuat diingatannya dibandingkan seseorang mempelajarinya setelah dewasa.
3. Menanamkan kejujuran
Perilaku jujur merupakan salah satu dasar penting dalam akhlaq Islam yang membutuhkan kerja keras dalam menanamkannya sehingga kokoh dan tidak tergoyahkan oleh godaan syeitan. Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam memberikan perhatian khusus tentang penanaman perilaku ini pada diri anak.
Beliau mengawasi perlakuan kedua orangtua kepada anak mereka agar terhinda dari hinanya berdusta kepada anak. Rasulullah menetapkan suatu kaidah umum bahwa anak juga manusia yang memiliki hak-hak dalam hubungan sosial sesama manusia. Sehingga kedua orang tua tidak boleh menipu atau membohongi anaknya dengan media dan sarana apapun.
Dari Abdullah bin Amir Radhiallahu 'anhu "Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam duduk di rumah kami, Dia katakan, 'kemarilah aku beri sesuatu', Rasulullah bertanya kepadanya, 'Apa yang ingin engkau berikan kepadanya?' Dia menjawab, 'Aku akan memberikan buah kurma.' Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya apabila engkau tidak memberikan apapaun itu akan dicatat sebagai suatu kedustaan.'" (HR. Abu Dawud)
Diriwayatkan oleh Imam As-Sam'ani dari Ibnu Ishaq, dari Abul Ahwash dari Abdullah Radhiallahu 'anhu "Jangan menceritakan cerita-cerita bohong, sebab kebohongan tidak tepat untuk disandingkan dengan keseriusan maupun canda. Jangan pernah salah seorang dari kalian berjanji kepada anaknya kemudian tidak menepatinya."
Dar penjelasan diatas bahwa pentingnya menanamkan perilaku jujur dalam diri anak, termasuk diantaranya adalah berusaha menepati janji kepada anak kita. berperilaku jujur itu tidak hanya kita tekankan kepada anak kita tapi juga dimulai dari kita sebagai orangtua karena jika kita sudah tidak jujur kepada anak kita maka lambat laun akan hilang kepercayaan si buah hati kepada kita.
Wallahu a'lam
Semoga bermanfaat bagi para orangtua dalam mendidik putra-putrinya sesuai sunnah Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam, masih ada bebarapa cara lagi di postingan selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar