Label

Rabu, 02 Agustus 2017

Juraij Sang Ahli Ibadah

Juraij adalah laki-laki ahli ibadah yang mempunyai tempat ibadah sendiri. Suatu ketika dia tengah berada di dalamnya, tiba-tiba ibunya datang padahal dia sedang shalat. Ibunya pun memanggil, “Wahai Juraij!” Juraij berkata di dalam hati, “ Ya Rabb! Aku pilih menjawab panggilan ibuku atau melanjutkan shalatku- dia kebingungan manakah diantara keduanya yang lebih utama-.” Akhirnya Juraij melanjutkan shalatnya, sehingga sang Ibu pun berlalu. Pada hari berikutnya, sang Ibu datang lagi tepat pada saat Juraij tengah melaksanakan shalat. Sang Ibu memanggil, “Wahai Juraij!” Juraij berkata dalam hati, “Ya Rabb! Aku pilih menjawab panggilan ibuku atau melanjutkan shalatku.” Akhirnya Juraij tetap melanjutkan shalatnya, sehingga sang Ibu pun berlalu. Pada hari berikutnya lagi, sang Ibu datang lagi tepat pada saat Juraij tengah melaksanakan shalat. Sang Ibu memanggil, “Wahai Juraij!” Juraij berkata dalam hati, “Ya Rabb! Aku pilih menjawab panggilan ibuku atau melanjutkan shalatku.” Akhirnya Juraij tetap melanjutkan shalatnya. Kemudian sang ibu menyumpahinya, “Ya Allah, janganlah Engkau cabut nyawa Juraij sebelum dia melihat wajah para perempuan pelacur.”
Di sisi lain, sekelompok kaum Bani Israil sedang memperbincangkan mengenai Juraij dan ibadahnya. Seorang perempuan pelacur yang menjadi idola karena kecantikannya berkata, “Jika kalian mau, aku akan menggodanya.” Lalu perempuan tersebut datang menggoda Juraij, tetapi Juraij tidak mengindahkannya sama sekali.
Kemudian perempuan tersebut mendatangi seorang pengembala yang sedang beristirahat di tempat ibadah Juraij. Perempuan tersebut menyerahkan dirinya kepada si penggembala dan mereka pun melakukan hubungan layaknya suami-isteri sehingga perempuan tersebut hamil. Ketika dia melahirkan seorang bayi, maka ia mengaku bahwa bayi tersebut ialah hasil perbuatan Juraij. Akhirnya, para warga berbondong-bondong mendatangi Juraij, menyeretnya keluar dan merobohkan tempat ibadahnya. Mereka juga memukulinya. Juraij berkata, “Mengapa kalian melakukan hal ini?” mereka menjawab, “Kamu telah berbuat zina dengan pelacur ini sehingga dia melahirkan seorang bayi.” Juraij bertanya, “Mana bayi tersebut?” Mereka membawa bayi tersebut ke hadapan Juraij. “Tolong beri aku waktu sebentar untuk melaksanakan shalat,” pinta Juraij. Kemudian Juraij melaksanakan shalat. Seusai shalat, Juraij menghampiri bayi tersebut dan menyentuh perutnya sambil berkata, “Hai anak kecil, siapakah ayahmu sesungguhnya?” Lantas bayi tersebut menjawab, “Fulan si penggembala.” Kontan para warga berebut mendekap Juraij, menciuminya dan meminta berkah kepadanya. Mereka berkata, “Kami akan membengun kembali tempat ibadahmu dari emas.” Juraij menanggapi, “Tidak usah, bangunlah kembali ia dari tanah sebagaimana sebelumnya. Akhirnya mereka pun membengunnya (bersumber dari hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu)

Pelajaran yang dapat kita petik
1. Sesungguhnya hak ibu sangat besar.
Do'a seorang ibu terhadap anak ketika hatinya tersakiti akan dikabulkan. Meskipun Juraij seorang ahli ibadah dan sedang ber-uzlah, tetapi dia telah menyakiti hati ibunya lantaran ketika dipanggil dia tidak menjawabnya karena dia sedang melaksanakan shalat, hingga ibunya mengutuknya. Ternyata kutukan sang ibu pun dikabulkan.

2. Sesungguhnya berlindung kepada Allah secara benar ketika sedang mengalami kesulitan dapat memberi manfaat
Sebagaimana yang dilakukan oleh Juraij. Ketika Juraij sudah diujung tanduk, Allah menjadikan bayi yang masih disusui berbicara untuk membela Juraij.
Allah berfirman, “Bukanlah Dia (Allah) yang telah memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada Rabb (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.” (QS An-Naml : 62)
Seperti disebutkan diatas tadi bagaimana doa yang sebenar-benarnya doa pada saat kesusahan bahkan sampai tidak ada jalan keluarnya, Allah akan menolong dengan cara yang tidak kita duga-duga.

3. Kekuatan iman dan tawakkal secara benar dapat memunculkan keajaiban-keajaiban
Sebagaimana Allah menjadikan bayi yang masih disusui dapat berbicara untuk membela lelaki yang penuh berkah ini. Bahkan, pernah pula Allah menjadikan dahan-dahan pohon dapat berbicara. As-Samarqandi menuturkan bahwa pernah ada seorang perempuan yang menuduh bahwa dia telah berbuat zina dengan perempuan tersebut di bawah pohon. Lantas beliau menuju ke pohon tersebut dan bertanya kepadanya, “Hai pohon! Saya ingin bertanya kepadamu atas Dzat Yang Menciptakanmu, siapakah orang yang berbuat zina dengan perempuan ini?” kontan semua dahan-dahan pohon tersebut menjawab, “penggembala kambing.”

4. Akhir dari kebohongan dan kedustaan ialah kegagalan dan kerugian
Sebagaimana yang dialami oleh perempuan tersebut. yang berniat untuk menfitnah Juraij akan tetapi Allah memberikan pertolongan-Nya kepada Juraij dan menghinakan si perempuan pelacur itu.

Wallahua’lam


Di sadur dari Buku Hiburan Orang-orang Shalih karya Muhammad Amin Al-Jundi

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maalikul Mulk (Maha Memiliki Kerajaan)

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut keraj...