Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa sallam diutus oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala di dunia salah satu tugas utamanya adalah memberantas kejahiliyahan yang
berada ditanah arab pada saat itu. Rasulullah hanya dibekali oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebuah Al-Quran, dimana al-qur’an tersebut adalah menjadi pedoman/acuan
Rasulullah dalam berdakwah kepada kaum jahiliyah pada masa itu.
Jahiliyah secara bahasa artinya adalah
“bodoh”. Akan tetapi Arab Jahiliyah sejatinya bukan berarti orang-orang pada
zaman itu adalah orang yang bodoh atau tidak mengerti ilmu sama sekali, bahkan
Allah mengabadikan keilmuan mereka yang salah satunya adalah ilmu tentang berdagang.
Sebagaimana telah termaktub adalah QS Quraisy : 1-2
"Karena kebiasaan orang-orang
Quraisy (1), (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim
panas (2)." (Qs Quraisy : 1-2)
Orang Quraisy biasa Mengadakan
perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri
Yaman pada musim dingin. Dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan
dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. Perdagangan
merekapun adalah perdagangan kelas internasional bukan perdagangan kelas lokal,
ini menandakan bahwa mereka punya peradaban, punya sistem dan juga ilmu.
Lalu apa yang dimaksud dengan Jahiliyah?
Al-Qur’an Al-Karim telah menjelaskan tentang jahiliyah tersebut. Di dalam Al-Qur’an
Allah menyebut kata “Jahiliyah” hanya sebanyak 4 kali dan itulah yang dimaksud
jahiliyah. Ayat-ayat tersebut mewakili 4 bidang kejahiliahan pada saat itu dan
ini adalah tugas nabi untuk menyelesaikannya dan diganti dengan syariat islam.
1. Dhon al-Jahiliyyah
(Prasangka/Keyakinan Jahiliyah)
"Kemudian setelah kamu
berduka cita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang
meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan
oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah
seperti sangkaan jahiliyah. mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang
sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah:
"Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". mereka
Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu;
mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur
tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di
sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya
orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke
tempat mereka terbunuh". dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa
yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah
Maha mengetahui isi hati." (QS Ali Imran : 154)
Dhon
secara bahasa artinya adalah “prasangka”. Jaman dahulu mereka orang-orang
jahiliyah yang tidak punya ilmu tentang Allah mereka hanya menduga-duga seperti
apa Allah itu, berapa Tuhan itu sebenarnya, makanya merebak yang namanya
berhala-berhala yang banyak pada saat itu. Dhon al-Jahiliyah ini
menyangkut tentang keyakinan (aqidah) maka jahiliyah ini bisa disebut Jahiliyah
Keyakinan.
Salah satu tanda jahiliyah keyakinan yang
pertama adalah merebaknya “perdukunan” kita kadang sering ketipu dengan
penampilan dan nama walaupun dia bersorban, pakai gamis, seorang ustadz, kiyai
apalagi paranormal mereka mempraktekkan suatu hal-hal berbau perdukunan berarti
mereka adalah dukun. Sudah pasti mereka itu adalah dukun walaupun mereka hafal
Al-Qur’an, hafal hadits, punya pondok pesantren dan lain sebagainya.
Para ulama mendefinisikan dukun adalah
“siapapun yang mengaku mengetahui hal yang ghaib baik yang telah terjadi maupun
yang akan datang”. Jika ada orang yang mengaku seperti itu maka orang itu
adalah dukun. Rasulullah saja orang yang paling mulia, paling suci dan paling
dekat dengan Allah tidak pernah tahu tentang kejadian yang lalu maupun yang
akan datang kecuali diberi tahu oleh Allah sendiri.
Keyakinan terhadap hari, bulan, tahun,
tempat, arah tertentu yang dianggap sial maka itu
termasuk keyakinan jahiliyah
Keyakinan terhadap burung seperti
keyakinan bahwa jika ada burung yang berbunyi begini maka akan terjadi begini,
atau jika burung yang dilepas jika terbang ke kanan akan beruntung dan jika terbang
ke kiri maka akan sial, maka sudah jelas bahwa itu adalah keyakinan jahiliyah
dan lain sebagainya
Pada jaman sekarangpun masih ada
sebagian umat islam di dunia ini yang masih percaya dengan yang disebutkan
diatas tadi bahkan sampai dikuatkan dengan “dalil-dalil” yang tidak jelas
sumbernya dari mana.
2. Hukmu al-Jahiliyyah (Hukum
Jahiliyyah)
Firman Allah QS Al-Maidah : 50
"Apakah hukum Jahiliyah yang
mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah
bagi orang-orang yang yakin?." (Qs Al-Maidah : 50)
Hukmu Al-Jahiliyah
adalah hukum jahiliyah entah itu Hukum agama, hukum sosial, hukum negara dan lainya
Contoh yang pertama adalah hukum
tentang haji sejak dulu orang arab sudah tahu bahwa di makkah ada bangunan
ka’bah dan semua meyakini bahwa ka’bah adalah rumah Tuhan dan dari itulah
setiap tahun mereka mengadakan haji yang sudah ada sejak jaman nabi Ibrahim
dulu. Kemudian karena orang-orang makkah waktu itu adalah pedagang maka
diotak-atiklah peraturan haji itu. Seperti kasusu pakaian ihrom tidak boleh
dibawa dari luar makkah dan harus beli dari pedagang-pedagang makkah jika tidak
beli dari pedagang makkah maka hajinya tidak sah.
Sementara hukum sosial misalnya
tentang seorang wanita, kalau di kalangan Kristen dahulu wanita disebut dengan
“setan” bahkan sampai difatwakan oleh pastur pada saat itu, sementara di arab
wanita dihinakan tidak dianggap orang, karena jika memiliki anak wanita, mereka
pada malu bahkan sampai dibunuh, sementara dibelahan dunia sebelah timur wanita
bahkan dianggap sebagai titisan “dewa” sehingga banyak wanita-wanita yang
dianggap dewi bahkan disembah-sembah oleh mereka. Na’udzubillah
Hukum Negara contohnya adalah jika
orang mencuri maka syariatnya hukumannya di potong tangan dank arena sistemnya
jahiliyah hukum ini diganti, misalnya diganti hukumannya dengan mengganti
barang yang dicuri atau dikurung penjara.
3. Tabarruj al-Jahiliyyah
(Penampilan/Gaya Hidup Jahiliyyah)
"Dan hendaklah kamu tetap di
rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (Qs Al-Ahzab :
33)
Tabarruj artinya penampilan, kenapa di
dalam islam begitu diperhatikan tentang penampilan? Karena penampilan adalah
pembeda kita. Allah ingin menyelamatkan dan menjaga kita dari pengaruh-pengaruh
kejahiliyahan dengan melarang penampilan-penampilan menyerupai mereka.
Contohnya adalah tentang pakaian
seorang wanita. Di dalam syariat sudah ditentukan bahwa wanita diwajibkan
menutup seluruh auratnya kecuali bagian wajah dan telapak tangan serta
memanjangkan kainnya sampai menutupi bagian dada. Jaman jahiliyah dulu sangat
hancur sekali pakaian para wanitanya dan sekarang dibudayakan lagi oleh kaum
barat sehingga menjadi tren di jaman ini dan sayangnya wanita muslim kita juga
tak sedikit mengikuti pakaian-pakaian jahiliyah tersebut.
Contoh lainnya tentang penampilan
rambut. Di dalam syariat nabi mengharamkan yang namanya “khaza’” yaitu
memotong rambut sebagian dan sebagian lainya tidak dipotong. Itu adalah
penampilan orang-orang jaman jahiliyah dahulu dan lagi-lagi di jaman sekarang
ini penampilan itu di munculkan lagi bahkan menjadi tren anak muda masa
sekarang ini.
4. Hamiyyata al-Jahiliyyah
(Kesombongan Jahiliyyah)
"Ketika orang-orang kafir
menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu
Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan
Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan
kalimat takwa itu dan patut memilikinya. dan adalah Allah Maha mengetahui
segala sesuatu." (Qs Al-Fath : 26)
Hamiyyah
yang artinya adalah kesombongan jadi Hamiyyata Al-Jahiliyah
adalah kesombongan jahiliyah. Dimana orang-orang jahiliyah dulu sangat bangga
sekali dengan status social, jabatan, harta, nasab dan lainnya yang
mengakibatkan kesenjangan dalam bermasyarakat.
Missalnya pada jaman dahulu pada suatu
waktu diadakanlah kompetisi yang namanya “kompetisi memanah”. Dua kabilah
masing-masing mengajukan perwakilannya setelah itu mereka berlomba kemudian ada
yang menang dan yang kalah, yang kalah tidak terima sehingga terjadi
percekcokan, adu balas syair saling menghina. Tidak hanya cukup segitu bahkan
sangking tidak terimanya sampai terjadi peperangan antar kabilah. Begitulah
yang terjadi pada saat itu.
Di masa sekarang contohnya cukup
sederhana, misalnya ada dua pasang calon pemimpin berlomba-lomba untuk
mendapatkan suara terbanyak, dan akhirnya salah satunya kalah dan tidak terima
maka mereka melaporkan ke lembaga pemerintahan bahwa yang menang itu curang
dengan fitnah-fitnah ataupun dengan perang mulut bahkan sampai perang antar
pendukung. Itulah contoh sederhana jaman sekarang ini.
Ada contoh lagi misalnya dua team
sepakbola sedang bertanding dan satunya kalah sehingga tidak terima kemudian
para pendukungnya tawuran bahkan sampai luka-luka dan mati. Itulah termasuk
bentuk kefanatikan terhadap kelompok sehingga mereka mati jahiliyah.
Kefanatikan
bisa masuk kedalam kelompok Hamiyyat Al-Jahiliyah. Pengertiannya
sederhana “jika ada seorang atau sekelompok yang membangga banggakan
kelompoknya bahkan sampai berani mati atau bahkan beranggapan bahwa
kelompoknyalah yang paling benar”. Maka mereka termasuk golongan ini.
Di masa modern ini kita masih saja terus
tertipu dengan kejahiliyahan yang dibungkus dengan menarik sampai-sampai kita
mengamalkannya tanpa kita sadari atau bahkan mensosialisaikan gerakan-gerakan
jahiliyah modern ini kepada orang-orang awam. Seperti halnya isi khutbah di
atas tadi bagaimana macam-macam bentuk kejahiliyahan ada empat macam yaitu dhon
al-jahiliyah, hukmu al-jahiliyah, tabarruj al-jahiliyah dan hamiyyata
al-jahiliyyah. Empat macam tersebut harus kita mengerti ciri-cirinya seperti
apa biar kita dapat mendeteksi penyakit kejahiliyahan yang bersemayam di dalam
hati, perkataan, perbuatan, tingkah laku, penampilan dan pemikiran kita.
Semoga kita diberikan hidayah oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala supaya bentuk-bentuk kejahiliyahan yang masih bersemayam di tubuh
kita dapat segera terangkat dan diganti dengan syariat Allah yang mengatur
segala kehidupan umat muslim. Minimal untuk dirinya sendiri kemudian masyarakat
dan umat islam seluruhnya. Kita akan mendapatkan pahala lebih jika kita
mengamalkan sunnah Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam dan syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala dari pada kita mengamalkan
kejahiliyyahan sebagaimana kita akan terus menurus dikirim dosa-dosa mereka
yang kita “dakwahi” ke menuju hidup jahiliyah. Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita
dari perbuatan-perbuatan kejahiliyahan itu dan kita terus-menerus istiqomah
dalam menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulnya.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar