Melanjutkan kisah Nabi Nuh ‘Alaihissalam, kali ini kami akan menceritakan tentang asal-usul
terciptanya lima patung besar di jaman Nabi Nuh. Sehingga disembah oleh Kaum
Nuh secara turun-temurun sampai diutusnya Nabi Nuh ‘Alaihissalam kepada
mereka, selamat membaca :
Setelah
iblis berhasil membujuk manusia, sejak itulah di setiap dinding rumah
terpampang lukisan para orang-orang shalih yang sudah meninggal itu. Bahkan,
disetiap sudut jalan dan di tempat keramaian seperti pasar, juga banyak
ditempeli lukisan-lukisan orang-orang shalih tersebut.
“Wahai orang
yang shalih, berilah aku rizki! Berilah aku kekayaan yang melimpah ruah!” ucap
seorang laki-laki sembari bersujud di depan lukisan salah satu seorang yang
shalih tersebut.
Ketika orang
tersebut sedang melafalkan do’a di depan lukisan tersebut, tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki lain. Entah dari mana datangnya. Ia berjubah hitam dan
berjenggot tebal.
Lelaki berjubah
hitam itu berkata, “Wahai saudaraku, apa yang sedang engkau lakukan di depan
lukisan orang shalih ini?”
“Aku sedang
meminta bantuan kepadanya,” jawabnya singkat.
“Meminta
bantuan? Bukankah dia sudah meninggal? Apa dia masih bisa membantu kita?” cecar
lelaki berjubah hitam itu.
“Aku yakin
bisa, karena dia adalah orang yang shalih lagi mulia. Apa pun yang kita minta,
pasti akan dikabulkannya.”
“Oh… begitu!
Kalau begitu, aku juga akan meminta bantuannya. Bahkan agar lebih sempurna, aku
akan membuat patungnya supaya doaku lebih cepat terkabul dan aku pun bisa lebih
dekat dengannya.” Ucap lelaki berjubah hitam itu.
“Benar
sekali ide yang bagus! Aku pesan satu untukku.”
“Baiklah
besok aku akan membuat patung-patung besar untukmu dan saudara-saudaramu yang
lain.”
Lelaki berjubah
hitam tersebut ternyata adalah iblis laknatullah yang menyamar sebagai
manusia. Setelah berhasil
membujuk manusia untuk membuat lukisan, kini iblis kembali berhasil membujuk
manusia agar menyekutukan Allah dengan membuat patung orang-orang shalih yang
telah meninggal dunia.
Dalam waktu
singkat, iblis dapat membuat patung. Di antara patung-patung itu, ada lima
patung besar gambaran dari lima pemimpin mereka yang shalih. Patung-patung itu
bernama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasra. Setelah selesai
membuat patung-petung tersebut, iblis kembali menjelma menjadi manusia. Ia membawa
patung-patung itu ke tengah kota.
“Wahai
penduduk negeri, kemarilah! Berdoalah kalian kepada patung-patung ini, niscaya
semua permintaan kalian akan dipenuhi!” seru iblis.
Penduduk berbondong-bondong
memenuhi seruan itu. Mereka saling berbisik, “Benarkah apa yang dikatakan
lelaki itu, bahwa patung orang-orang shalih akan mengabulkan seluruh permintaan
kita?”
“Wahai
penduduk negeri, janganlah kelian ragu pada patung Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq
dan Nasra! Sebab, mereka semua adalah tuhan kita,” ucap iblis. “Jika kalian
masih tidak percaya, lihatlah hartaku yang melimpah ruah ini! Itu semua adalah
pemberian tuhan Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasra,” tandas iblis.
Mendengar penuturan
itu, orang-orang segera bersujud di hadapan patung-patung buatan iblis
tersebut. Mereka berdoa, “Wahai orang-orang yang shalih, berilah kami kekuatan!
Berilah kami rizki yang melimpah ruah! Suburkanlah lading kami!”
Akhirnya mereka
menjadikan patung-patung tersebut sebagai berhala. Mereka meminta dan berharap
kepada patung tersebut. Penyembahan ini akhirnya berlangsung turun-temurun. Makin
hari, makin banyak orang yang meyembah patung-patung tersebut, dan makin banyak
pula patung yang mereka buat. Sungguh, mereka semua telah tersesat.
Wallahu
a’lam.
Kita
lanjutkan di postingan selanjutnya… semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar